Philip Mantofa: Derita Tak Bisa Dihindari

Internasional / 14 January 2015

Kalangan Sendiri

Philip Mantofa: Derita Tak Bisa Dihindari

daniel.tanamal Official Writer
11704
<!--[if gte mso 9]><xml> </xml><![endif]-->

Gembala Gereja Mawar Sharon Surabaya, Pendeta Philip Mantofa mengatakan bahwa gerejanya selalu berada di tengah-tengah para keluarga jemaatnya yang menjadi korban dari tragedi Air Asia QZ 8501. Meskipun rasa duka dan kehilangan yang begitu besar melanda jemaatnya, namun tragedi ini, kata Philip justru memperkuat iman mereka terhadap berita Kerajaan Sorga.

“Kami adalah salah satu yang pertama sampai di tempat kejadian (bandara) untuk mendampingi keluarga yang anggotanya (saat itu) ikut dalam pesawat yang hilang. Kemudian kami mendirikan pusat pelayanan, dimana kami mendoakan dan melakukan ibadah untuk memperkuat iman mereka yang menunggu kabar dari orang-orang yang mereka kasihi. Makanan dan minuman juga kami sediakan untuk ikut merawat mereka secara fisik , sehingga mereka tidak akan jatuh sakit,” kata Philip dalam wawancara dengan CharismaNews, Selasa (13/1/2015).

Ketika beberapa jenazah ditemukan dan beberapa diantaranya adalah anggota keluarga dari jemaatnya, Philip menceritakan bahwa gereja telah siap untuk mendampingi para keluarga untuk ikut mengidentifikasi. “Kita tidak bisa begitu saja meninggalkan mereka untuk menghadapi situasi mengerikan tersebut. Berada disana bersama mereka dan untuk mereka adalah pelayanan terbesar kami sejauh ini. Bukankah Alkitab mengatakan kita harus menangis bersama mereka yang menangis?”.

Namun dari situasi seperti ini Philip tetap memberikan semangat dan kebenaran bagi para keluarga yang ditinggalkan dan juga untuk semua orang. “Tidak ada yang dapat menghindar dari penderitaan. Kecelakaan itu bisa saja terjadi pada saya atau siapapun. Tidak ada yang istimewa, baik orang Kristen ataupun para Pendeta. Hanya Yesus saja! Satu-satunya hal yang pasti dalam kehidupan ini adalah keselamatan kita. Berbahagialah orang yang namanya tertulis dalam kitab kehidupan!.”

 



<!--[if gte mso 9]><xml> Normal 0 false false false IN X-NONE X-NONE </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt; mso-para-margin-top:0in; mso-para-margin-right:0in; mso-para-margin-bottom:8.0pt; mso-para-margin-left:0in; line-height:107%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri",sans-serif; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-fareast-language:EN-US;} </style> Halaman : 1

Ikuti Kami